Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodiq Mudjahid. Foto: Geraldi/rni

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodiq Mudjahid menuturkan bahwa Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAI) saat ini masih kesulitan dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif. Sebab utamanya adalah masalah regulasi otonomi program studi yang masih mengalami kendala.

Hal tersebut ia kemukakan ketika memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI dengan perwakilan Madrasah, Pesantren, dan Perguruan Tinggi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, di Bandung, Senin (22/07/2019). Pertemuan ini membahas rencana pemekaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Agama Islam Kemenag.

“Permasalahan terutama regulasi pendirian Program Studi masih mengalami banyak kendala. Selain itu status PTAI di lingkungan Kementerian Agama juga masih memerlukan peningkatan status. Hal ini menyebabkan PTAI masih mengalami kesulitan dalam melahirkan SDM yang kompetitif,” ungkap Sodik.

Politisi Partai Gerindra tersebut menyampaikan bahwa status PTAI bisa mengalami peningkatan status dengan catatan telah memenuhi persyaratan baik administratif maupun akademis. Misalnya dari PTAIS menjadi STAIN, dari STAIN menjadi IAIN, serta dari IAIN menjadi UIN.

Sodik mengakui pentingnya aspek peningkatan kualitas pendidikan, dengan melihat berbagai kepentingan pengembangan kelembagaan dan akademik, seperti pengembangan SDM dan pengembangan sarana dan prasarana di PTAI. Untuk itu diperlukan keberpihakan DPR RI dan pemerintah untuk kebijakan anggaran.

“Kesepakatan DPR dan Pemerintah dalam hal ini penting kiranya memihak kepentingan pengembangan tersebut, dengan meningkatkan anggaran Kemenag, khususnya sektor pendidikan tinggi. Melalui pembentukan Panja Pendidikan Tinggi Agama Islam ini untuk mencari solusi permasalahan yang terjadi di Perguruan Tinggi Agama Islam selama ini,” pungkas Sodik. (opi/sf)